Postingan

Diserang Netizen Malaysia setelah Buat Video tentang Timnas Indonesia, Sandy Walsh Buat Klarifikasi


Sandy Walsh tampak sedang mencium bendera merah putih seusai menjalani pengambilan sumpah setia kewarganegaraan di Kantor Wilayah Kemenkumham, Cawang, Jakarta, 17 November 2022. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

Pemain keturunan Indonesia, sandy walsh, akhirnya buka suara setelah mendapatkan serangan dari netizen.

Serangan tersebut dia dapatkan setelah mengunggah vidio di kanal YouTube pribadinya.

Vidio yang diunggah pada 11 Mei lalu berisi tentang reaksi Sandy soal drawing Piala Asia 2023.

Dalam vidio tersebut Sandy melakukan gestur jempol terbalik saat layar menunjukkan bendera Thailand dan Malaysia.

Kedua tim tersebut sama-sama lolos ke Piala Asia yang akan digelar tahun depan.

Saat gambar di layar handphone menunjukkan bendera Indonesia dua terlihat bersemangat.

Akibat aksinya ini netizen asal Malaysia dan Thailand melakukan serangan ke media sosial pribadinya.


Terkait masalah tersebut, sandy walsh akhirnya buka suara.

Dia mengaku cukup kaget mendapatkan reaksi yang keras tersebut dari netizen.

Menurutnya, sepak bola harus dibangun dengan rivalitas yang sehat.

"Saya lihat banyak reaksi di vidio yang saya upload di youtube tentang drawing Piala Asia 2023."

"Saya cukup kaget karena hal terbaik dalam sepak bola adalah memiliki rivalitas yang sehat."

"Ini (rivalitas) adalah hal besar di Asia," kata Sandy walsh dilansir BolaSport.com dari kanal YouTube pribadinya.

Tangkapan layar dari kanal YouTube pribadi Sandy Walsh yang membuat dia diserang oleh netizen Malaysia dan Thailand. (YOUTUBE/@SANDYWALSH)

Pemain yang saat ini memperkuat tim Belgia KV Mechelen ini menjelaskan jika dia cukup memiliki kedekatan dengan Malaysia dan Thailand.

Dia memiliki beberapa rekan yang bermain di Liga Malaysia.

Sementara di Thailand, Sandy juga memiliki keluarga yang tinggal di sana.

Dia mengajak agar rivalitas tetap berjalan normal dengan tidak melakukan serangan yang berlebihan.

"Saya tahu itu dan saya mengikuti dan beberapa teman saya bermain di sana (Malaysia), bahkan jadi kapten di Malaysia."

"Keluarga saya juga tinggal di Thailand, saya juga mengunjungi negara tersebut

"Saya mencintai kota tersebut dan budaya mereka."

"Jadi harusnya rivalitas hanya ada di lapangan dan di stadion, kita mencintai sepak bola dan punya momen menarik."

"Jadi ayo buat sepak bola jadi menyenangkan dan saya tidak bertemu kalian di lapangan," pungkasnya.



bolasport.com

Posting Komentar

© Besbol-Beritabola. All rights reserved. Premium By Raushan Design