Pele di dalam segala tindakannya, terutama saat dahulu masih aktif sebagai pemain, banyak menginspirasi anak-anak di seluruh pejuru dunia untuk menjadi pemain sepak bola hebat.
Selama kariernya sebagai pemain, Pele berhasil membawa Brasil menjadi Juara Dunia Piala Dunia FIFA sebanyak 3 kali, yaitu pada tahun 1958 di Swedia, tahun 1962 di Chili, dan tahun 1970 di Meksiko.
Dan selama berkostum Seleção, Pele tampil sebanyak 92 kali dengan mencetak 77 gol (rekor gol terbanyak untuk Brasil sampai saat ini).
Seharusnya dengan prestasi demikian, ia sudah lagi tak memiliki impian besar yang ingin diraih, namun ternyata ia memiliki sebuah impian lain seperti yang bondowoso Network kutip dari instagramnya berikut ini.
Surat terbuka tentang mimpiku.
“Hidup adalah kesempatan. Apa yang kita lakukan dengan itu terserah kita masing-masing. Kami melakukannya dengan benar dan kami salah.
Dalam kemenangan, kita menerima perayaan. Dalam kekalahan, kita belajar. Hidup selalu murah hati dan menawarkan awal yang baru.
Dengan berlalunya hari, kita memulai jalan baru. Dan dalam siklus ini, kita memberi makan mimpi yang tidak pernah mati, terlepas dari rintangan perjalanannya.
Itu berlaku untuk semua orang, tetapi ketika impian Anda adalah menjadi pemain sepak bola, peluangnya jauh lebih jarang dan impian menjadi lebih jauh.
Tersandung tidak lebih menyakitkan dari kehidupan siapa pun. Namun, mereka dinilai oleh lebih banyak orang, bukan begitu? Dan, agar adil, kemenangan juga lebih dirayakan.
Terlepas dari rasa sakit yang kami rasakan dengan tersingkirnya kami dari Piala Dunia,
Saya meminta warga Brasil untuk mengingat apa yang membawa kami ke lima bintang pertama yang kami miliki di dada kami. Cintalah yang menggerakkan kita.
Saya tidak tahu apa yang membuat kami begitu tergila-gila dengan sepak bola.
Apakah itu cinta untuk persatuan persahabatan sejati seputar olahraga, untuk teriakan gol atau untuk melupakan semua masalah yang kita hadapi, meski hanya 90 menit.
Mungkin kecintaan untuk memerangi kemiskinan, kelaparan, dan narkoba, yang diasumsikan oleh sepak bola di begitu banyak komunitas yang membentuk negara yang begitu besar.
Ada banyak keutamaan dari olahraga terindah ini. Terlebih lagi di sini di Brasil.
Tidak masalah alasannya. Yang penting adalah kerumunan ini menyatukan kita, pada saat kita sangat membutuhkan persatuan.
Dan impian saya adalah bahwa perasaan antara kita dan negara kita ini tidak hanya cepat berlalu. Tujuan ini mungkin tampak mustahil.
Namun, ketika saya masih kecil, saya memiliki impian lain yang juga tampak seperti itu: memenangkan Piala Dunia untuk ayah saya.
Ngomong-ngomong soal mimpi, jangan kira mimpi atlet kita sudah berakhir. Saya tahu mereka masih memimpikan bintang keenam, seperti yang saya impikan ketika saya masih kecil.
Penaklukan kami hanya ditunda.
Kepada teman-teman atlet saya dan komite teknis tim nasional, saya tinggalkan kekaguman, solidaritas, dan cinta saya.
Kepada semua orang Brasil, saya berharap persatuan dan cinta yang menyatukan kita dalam olahraga melampaui seumur hidup. Mimpi itu milik kita semua. Cinta, cinta dan cinta.
Rasanya, itu menjadi surat wasiat Pele untuk kita bahwa ada misi cinta dan perdamaian yang dibawa sepak bola ke seluruh dunia. Selamat jalan, sang legenda.***