Postingan

7 Bahaya Mengintai Timnas Indonesia di Balik Pesta Lawan Curacao

Timnas Indonesia meraih dua kemenangan atas Curacao. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- 

Terdapat sederet ancaman yang berpotensi menyulitkan Timnas Indonesia usai mengantongi dua kemenangan berharga atas Curacao dalam laga FIFA Matchday.

Menghadapi lawan yang memiliki peringkat jauh lebih baik, Timnas Indonesia menorehkan dua kemenangan tipis. Skor 3-2 menjadi hasil akhir laga pertama dan angka 2-1 terpampang sebagai kedudukan akhir laga kedua.

Timnas Indonesia menunjukkan potensi tampil lebih baik di bawah arahan Shin Tae Yong, namun ibarat peribahasa 'tak ada gading yang tak retak'. Performa Ricky Kambuaya dan kawan-kawan masih memunculkan beberapa kelemahan.

Berikut 7 bahaya yang mengintai Timnas Indonesia di balik pesta melawan Curacao:

1. Serangan Balik yang Tersendat

Timnas Indonesia menampilkan organisasi pertahanan yang rapat. Tak jarang Curacao mati kutu tak bisa menembus area sepertiga akhir, lantaran bola dicolong pemain-pemain skuad Merah Putih.

Setelah bola dalam penguasaan Timnas Indonesia dan terbuka peluang melancarkan serangan balik, ada kalanya pemain lama menguasai bola sehingga momen untuk menusuk pertahanan lawan tertunda.

Akan mengundang bahaya bila bola yang masih berada di area permainan Timnas Indonesia kemudian bisa dikuasai lagi oleh lawan.


FOTO: Timnas Indonesia Bungkam Curacao di Pakansari

2. Umpan Satu Dua di Belakang

Menarik melihat permainan Timnas Indonesia yang begitu atraktif. Tak hanya saat menyerang, para pemain pun lihai memainkan bola di area pertahanan.

Jika terlalu percaya diri permainan seperti itu bisa mengundang ancaman lantaran beberapa kali para pemain melakukan umpan 'tek tok' dekat dengan kotak penalti. Risiko tinggi mengancam bila bola kemudian direbut lawan.

3. Pertahanan di Sayap


Curacao beberapa kali mengupayakan serangan dari sayap mengandalkan pemain-pemain cepat. Menghadapi gaya permainan ofensif seperti itu beberapa kali terlihat pemain Timnas Indonesia agak kewalahan. Terkadang pemain Curacao tak bisa dihentikan oleh satu pemain sehingga membutuhkan back up.

Kerjasama solid dibutuhkan untuk mencegah kebocoran di koridor pinggir lapangan, terlebih jika menghadapi kesebelasan dengan kekuatan sayap yang mumpuni.

Mematahkan serangan sayap lawan sama saja meniadakan kans lawan mengirim umpan yang bisa dimanfaatkan striker bertubuh jangkung. Ini juga merupakan cara untuk meredam lawan dengan postur tinggi dengan tidak semata mengandalkan pemain macam Elkan Baggott.



Timnas Indonesia mencetak lima gol ke gawang Curacao. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
4. Benteng di Second Line
Gol pertama Curacao di laga pertama dan satu-satunya gol skuad La Familia Azul di laga kedua mengindikasikan lini kedua Curacao bisa memanfaatkan situasi. Timnas Indonesia dituntut bermain rapat ketika sedang bertahan sehingga tak membuat ruang kosong yang bisa dimanfaatkan lawan.
Keberadaan area kosong di second line menjadi tugas para pemain depan atau gelandang di saat bek-bek Timnas Indonesia sibuk mengantisipasi serangan lawan di kotak penalti.

Pilihan Redaksi
Anggota TNI dan Polisi Bawa Indonesia Menang Lawan Curacao
Ranking FIFA ASEAN: Indonesia Naik Paling Signifikan, Thailand Stagnan
Pemain Timnas Indonesia Disindir Mudah Jatuh Seperti Neymar



Cara lain untuk mengantisipasi second line lawan yang selalu terisi seperti Curacao adalah dengan melakukan clearance yang benar-benar menjauh dari kotak penalti.

5. Sepak Bola Fisik
Powered by AdSparc





Pemain Timnas Indonesia menunjukkan semangat duel dalam menghadapi Curacao, namun tidak diimbangi dengan kemampuan fisik yang setara dengan lawan sehingga terlihat beberapa kali terjatuh. Hal tersebut dikeluhkan pelatih Curacao Remko Bicentini.

Jika menghadapi lawan-lawan dari Asia Barat, Timnas Indonesia akan dituntut menghadapi gaya physical football. Akan celaka jika laga dipimpin wasit yang melazimkan duel-duel fisik.

Pemain-pemain Indonesia tak ragu melakukan duel dengan lawan. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)

6. Reaksi Setelah Gagal
Setelah gagal menuntaskan peluang terkadang pemain Timnas Indonesia langsung meluapkan ekspresi padahal bola masih berada di area pertandingan. Alih-alih menyesali kegagalan, ada baiknya jika para pemain tetap fokus dan konsentrasi lebih dulu mengejar bola jika memang masih ada di dalam lapangan.

Gol kedua Curacao di laga pertama menunjukkan hal ini. Ada ekspresi yang menyayangkan kegagalan finishing, sehingga kemudian pemain Curacao bisa merebut bola dan lantas melakukan serangan balik.


7. Emosi
Saddil Ramdani tampil apik dalam dua laga, namun sayang pemain Sabah FC itu mendapat kartu kuning pada laga kedua. Sodoran tangan ke kepala lawan membuat wasit mengeluarkan kartu.

Emosi pemain Timnas Indonesia patut diperhatikan Shin karena ulah-ulah iseng bisa berhadiah kartu dari sang pengadil dan bukan tak mungkin bakal merugikan bila terjadi di kompetisi resmi.


Posting Komentar

© Besbol-Beritabola. All rights reserved. Premium By Raushan Design